7/24/10

PERTEMUAN

Wanita suka sekali kejutan. Tapi kejutan tak selalu menyenangkan. Yang jelas, sesuatu yang mengejutkan akan membuat aliran darah kita semakin tidak stabil, penurunan tingkat konsentrasi atau lebih parah, nafas terhenti beberapa saat. Hari ini hari sabtu, harusnya aku menyambut weekend dengan riang. Tapi bintang datang hari ini, dan tak pernah tanpa kejutan. Bintang adalah kejutan bagiku. Tapi kali ini aku tak akan membiarkan bintang mengatur nafasku, aku tak akan membiarkan bintang memicu detak jantungku. Bintang, karena kau hampir tak pernah tanpa kejutan maka kali ini aku telah terbiasa. Si merah melaju perlahan. Hari sabtu, matahari sudah tenggelam dengan tenang dan perlahan giliran manusia yang berhambur memenuhi jalanan mencari hiburan dan aktualisasi diri. Memenuhi setiap wahana sosial yang bertengger di hampir setiap sisi jalanan bandung. Aku dengan sabar meladeni ganasnya jalanan bandung belakangan ini. Menjadi bagian hingar bingar bandung yang mulai ricuh. Bandung yang tak lagi tenang, bagai negara yang baru merdeka, pesta kebebasan disana-sini tanpa ada induk semang yang mampu mengatur segala keriuhan ini dengan bijaksana.

Aku menuju basement apartemen dengan lega, kulirik jam di tanganku, 20.25. ahh, semoga saja mereka belum bubar. Aku bergegas meraih bungkusan di kursi penumpang lalu turun. BIP.. si merah sudah kukunci. Aku menuju lift dengan perasaan harap-harap cemas, siapa saja yang hadir? apakah mereka menyenangkan? Aku tekan tombol bulat bertuliskan angka 15. Dalam hitungan detik aku sampai di lantai 15. Tak berpikir panjang aku langsung menuju kamar 1502. Tak sabar. Aku menekan bel dengan semangat, pintu terbuka dan aku yakin itu adalah mardi karena kami sering berpapasan. Aku langsung melayangkan pandanganku ke dalam ruangan, dan mataku langsung tertuju pada kyna,dan tanpa aba aba apapun aku langsung menyerbu kyna. “Aaaaa, lama tak jumpa!” aku memeluk kyna erat, karena kami baru saja bertemu lagi

"Hai semua! Saya Elora, biasa dipanggil Ori dari nama tengah saya Oriana!” tak lama seorang laki laki berbicara dengan suara lantang “Tunggu!!! Gue mau inget-inget nama!” lalu ia menghapal nama kami satu persatu dengan gayanya yang lucu, DEUGHH!!...tunggu, laki-laki ini? Sepertinya aku pernah melihatnya, dimana ya...dimana..ahh iya, aku pernah melihatnya bersama bintang. Tapi kapan yaa

"eh tunggu, sorry hmm itu mardi, kalea, kahlua, ateira truss...” aku berusaha mengingat nama satu persatu.

“gw julian” jawab laki-laki berparas putih bersih dan sunggu rapih

“ah iya, hai semua maaf saya telat tapi kalo saya mau dihukum saya rela kok distrap” hampir saja aku lupa minta maaf atas keterlambatanku.

“ahhh gapapa,emang tadi macet banget ya?” tanya ateira. Ateira, nama yang bagus menurutku. Sepengetahuanku, ateira atau athira dalam bahasa arab berarti harum semerbak. Dari matanya yang hangat, sepertinya ateira adalah sosok sensitif dan dalam.

“ahh kalo macet sih jangan ditanya. Apalagi apartmen kita ini negelewatin daerah macet berapa kali, td memang ada beberapa kerjaan yang harus diselesein” jawabku senetral mungkin.

“ihh gila ya, masa weekend gini masih hectic? Emang lo kerja apa?” kahlua memberikan pertanyaan lain. Kahlua sepertinya adalah sosok yang gesit dan skeptis, aku berani bertaruh, pasti ia bukan wanita yang bekerja dibelakang meja. Tapi pekerjaan dengan mobilitas tinggi,pembawaannya santai dan bicaranya lantang tidak seperti wanita kebanyakan “kebetulan saya bisnis WO kecil-kecilan. Nah berhubung bulan depan banyak long weekend jd banyak yang reserpsi bulan depan, dan bulan sekarang lagi sibuk-sibuknya persiapan” jawabku.


“kuee kuee...kueee” mardi tiba-tiba berteriak. Ahh, hampir saja lupa “ah iya, hampir saja lupa, keasikkan ngobrol cewe pasti begini” lalu aku membuka bungkusan yang tadi aku bawa dan menaruhnya di atas meja. Satu toples berisi crescent cookies.

“apa itu ri? Putri salju ya?” tanya kalea,

“hmm kalo orang kita mungkin bilangnya putri salju,tapi ini crescent cookies, semacam putri salju tapi dengan variasi rasa dan aroma yang beda-beda. Kebetulan ini resep turun temurun, kakakku buka toko kue di deket stasiun kereta. Kapan-kapan kalo kesana saya kasih diskon deh” ujarku sedikit mempromosikan toko kue teh Lanny

“iya, beuhh kuenya enak-enak. Apalagi lady fingernya juaraa” kyna bersemangat membuka toples yang aku bawa sambil tak kalah promosi.

“ahh, bisa aja kamu kyn” ucapku sambil melirik gennit pada kyna.“eh ri, seru dong bisnis Wedding organizer gitu. Ribet gak sih?” julian melempar tanya. Dan lagi-lagi seperti ada perasaan dingin yang merasuk setiap aku melihat wajahnya. Tapi entah kenapa.

ya ribet sih pasti. Tapi disitu justru serunya. Makin ribet makin puas kalo ternyata klien suka sama hasil kerja kita dan yang jelas saya jadi tau konflik-konflik menjelang pernikahan yang beraneka ragam.hahaha bikin males nikah deh kalo denge ceritanya” jawabku

“hah? Emang kenapa?” tanya ateira yang sepertinya tertarik dengan ceritaku.

“soalnya persiapan pernikahan kan berbulan-bulan, nah biasanya nih si ori saking mingle-nya suka malah jadi deket sama klien dan akhirnya si calon mempelai ini pada curhat deh sama dia.haha” kyna mewakili jawabanku.

Kami melanjutkan malam ini dengan berbincang mengenai banyak hal. mardi beberapa kali melemparkan pendapat tajamnya. lalu julian menanggapinya dengan humor. dan kalea selalu menjadi penengah.Kami seperti tengah berada di tengah talkshow dengan topik hidup di jaman edan.

Kami larut dalam ritme yang terus berganti. Ditengah topik serius perbincangan seketika menjadi canda yang membuat kami terpingkal. Sama seperti hidup. Seketika bisa berubah menjadi mimpi buruk bagi siapa saja. Bagiku hidup bahagia bukan memberi dan menerima. Tapi memahami bahwa tak selamanya kita mampu memberi dan tak selamanya kita harus menerima. Hidup adalah sebuah kotak kado besar yang didalamnya terdapat kotak lain yang masih terbungkus rapi dan kita baru akan mengetahu apa isinya ketika kita membukanya satu persatu. Kita punya banyak kejutan. Bersipalah untuk itu. Seperti malam ini. Terimakasi mardi, atas undanganmu kami malam ini bertemu. Mardi adalah sosok yang diutus tuhan untuk mempertemukan kami. karena takdir tak pernah datang tiba-tiba. dan kali ini, kau sebagai pertanda.

satu persatu kami meninggalkan kamar 1502. Mardi terlihat puas karena undangan yang ia sebar tak sia-sia. begitupun kami. dibalik sosok julian yang humoris, aku merasakan sesuatu. entah apa. aku dan kyna berjalan menuju kamar kami masing-masing dan tiba-tiba saja kyna menarik tanganku dan berkata "ri, entah karena kita udah lama gak ketemu atau memang kamu yang menyembunyikan sesuatu, tapi aku merasakan energi besar dalam dirimu hari ini. apapun itu, jangan biarkan energi itu menghancurkanmu untuk kesekian kalinya"

ELORA ORIANA DALILAH


1 comment: